Tips agar anak gemar membaca

09/28/2013 17:40

Pasti dong semua orang tua mengharapkan supaya anak-anaknya gemar membaca. Tentu saja semua orang mengetahui buku adalah sumber ilmu, dan kalau kita banyak membaca wawasan kita menjadi luas karena banyak iilmu yang kita dapat. Kali ini aku akan berbagi cerita tentang masalah kegemaran membaca pada anak, terutama pengalaman pribadi tentang kedua putriku yaitu Tata dan Yaya.

Cerita ini bermula pada saat  kami sekeluarga berkunjung ke Cilacap yaitu kota di mana almarhum mertua kami tinggal. Saat itu lebaran sehingga suasana ramai dengan sanak saudara, ipar-ipar dan para keponakan. Tiba-tiba kakak iparku mbak Nina yang mempunyai 2 anak  laki-laki dan perempuan, yang perempuan hanya setahun lebih tua dari Tata. Mba Nina tiba-tiba bertanya kepadaku :

" San... kulihat Tata dan Yaya kok seneng banget baca yaa ... gimana sih mengajarkan anak-anak supaya suka membaca ?" mendengar pertanyaan tersebut aku sedikit heran, apakah ada yang berbeda dengan anak-anakku dengan yang lain .

" Lho memangnya Dina sama Herman ngga suka membaca mbak ?"

" Iya gitu deh... sukanya main Ps atau nonton tv acara kesukaanya aja, susah sekali aku menyuruh mereka untuk membaca buku atau minimal majalah anak-anak ...".

Oh ya hampir lupa, saat itu Tata dan Yaya masih usia anak SD begitu, kira-kira di tahun awal tahun 2002 an deh, seingatku Tata 10 tahunan Yaya 7tahun umurnya. Jadi harap dimaklumi dan dibayangkan saat itu yang punya HP masih jarang di kantorku aja baru bosku, apalagi komputer, smarthphone atau gagdet-gagdet lain ya belum ada. Seingatku kayanya baru PS 1 yg lagi muncul.

Pertanyaan mba Nina saat itulah yang membuatku tergelitik ingin berbagi pengalaman dengan ibu-ibu lain di manapun berada.

Begini ya ibu-ibu, terus terang aku sendiri ngga ada pikiran atau tujuan sama-sekali untuk mendorong anak-anakku supaya gemar membaca. LHO masak sih ??? mungkin susah dipercaya yaaah.... but true. Ini semata-mata hanya karena aku sendiri punya hobi membaca hehehehe.....Trus pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul adalah : Apakah hobi seorang ibu menurun pada anaknya ?? waaah jawaban aku sendiri ya terus terang ngga tau, apa menurun apakah tidak . 

Hanya setelah aku ingat-ingat dan pelajari sendiri bagaimana aku mengasuh dan membesarkan anak-anakku TAta dan Yaya sampai usia saat itu ( 10 dan 7 tahun) aku coba menganalisa dan membuat kesimpulanku sendiri. 

Di setiap waktu libur atau waktu luang kami, maksudku aku pas aku libur tidak bekerja, aku pasti pergi keluar bersama anak-anak entah itu hanya ke kolam renang, atau ke rumah kakek neneknya yang di kota gede dan yang paling sering tentu saja kami pergi ke mall. Sebetulnya sih tujuanku berbelanja mingguan hanya karena bersama anak-anak yang pasti sambil bermain, semacam rekreasi begitu. Selesai berbelanja, kemudian ke tempat mainan ( belum tentu membeli mainan, saya dan anak-anak sudah sepakat kalau saya beri aba-aba cuma melihat artinya benar-benar hanya window shopping ) . Setelah itu yang wajib adalah ke toko buku.

Entah toko buku yang ada di mall seperti Gramedia maupun toko buku yang mengharuskan kita keluar dari mall misalnya ke Togamas dll. Ini acara wajib, dansudah kulakukan semenjak Tata bayi, kemudian lahir bayi Yaya , sewaktu aku melihat-lihat buku atau majalah, Tata dan Yaya sudah hapal mereka akan berlari menuju tempat buku anak-anak. Dan aku sudah berpesan untuk memilih 2 buah buku masing-masing untuk di beli. Maksudnya Tata 2 buah demikian juga Yaya.

Dan kedua buku tersebut adalah terdiri dari 1 buku ilmu pengetahuan ( terserah anak-anak tentang apa sesuai minat mereka ) kalau Tata waktu itu tertarik sekali dengan macam-macam peta, kemudian tentang penemuan-penemuan penting, dan buku yang satunya bebas maksudku disini anak-anak boleh memilih majalah atau komik. Mengapa aku membuat aturan semacam ini ?  Tentu saja ada alasannya ibu-ibu harus hanya 2 buku karena bugdetku terbatas hehehe.... tahu sendiri kha buku di Indonesia khan mahal. 2 buku 2 anak plus aku sendiri minimal 2 jadi 6 dong .... kalau buku-buku bagus yang kita pilih 6 buah buku bisa sampai 200ribu saat itu jumlah yang besar buatku. Alasan kedua karena begitu Yaya bisa membaca tampak semakin jelas kalau minat anak bungsuku ini pada anime / komik kartun dari Jepang. So kalau tidak kubatasi 1 buah buku saja , dia bisa picking/pilih semuanya untuk beli komik......:O

Kemudia waktu-waktu luang yang lain seperti hanya ke rumah nenek, atau bersantai di rumah, aku selalu membaca, dan membaca. Di dalam tasku selalu ada 1 buku dan majalah. So waktu mengantri di RS, atau di Bank atau menunggu anak-anak berenang... yaitu tadi aku membaca dan membaca hehehe...